dasar perhitungan kalender masehi

Dasar Perhitungan Kalender Masehi: Sejarah, Sistem, dan Prinsip Penghitungannya

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Kalender ini acuan utama dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari penjadwalan kegiatan sehari-hari, perencanaan bisnis, hingga perayaan hari besar keagamaan dan pencatatan peristiwa sejarah. 

Namun, bagaimana sistem ini bekerja? Memahami dasar perhitungan Kalender Masehi akan membuka wawasan kita tentang perpaduan antara astronomi, sejarah, dan kebutuhan manusia untuk mengukur waktu secara akurat.

Pengertian Kalender Masehi

Kalender Masehi, atau dikenal juga dengan Kalender Gregorian, adalah kalender surya atau syamsiah. 

Artinya, dasar perhitungannya mengacu pada waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari secara penuh. Satu putaran orbit ini disebut sebagai satu tahun surya atau tropis yang lamanya kira-kira 365,2422 hari.

Istilah “Masehi” sendiri berasal dari bahasa Arab, “Masih,” yang merujuk pada gelar Isa Al-Masih atau Yesus Kristus. Sistem penanggalan ini memang menggunakan momen kelahiran Yesus sebagai titik awal atau tahun pertama. 

Oleh karena itu, penanggalan ini sering disebut sebagai Anno Domini (AD) yang berarti “Tahun Tuhan” dalam bahasa Latin.

Sejarah Singkat Kalender Masehi

Perjalanan Kalender Masehi hingga menjadi standar global saat ini melalui proses panjang. Sistem ini merupakan penyempurnaan dari sistem sebelumnya yang memiliki banyak kekurangan.

Awal Mula dari Kalender Julian

Cikal bakal Kalender Gregorian adalah Kalender Julian, yang diperkenalkan oleh penguasa Romawi, Julius Caesar, pada tahun 46 SM. 

Kalender Julian menetapkan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari. Untuk mengatasi kelebihan durasi revolusi Bumi (sekitar 0,25 hari), sistem ini memperkenalkan tahun kabisat setiap empat tahun sekali, yakni satu hari ekstra ditambahkan pada bulan Februari.

Meskipun kemajuan besar pada masanya, perhitungan Kalender Julian memiliki sedikit ketidakakuratan. Rata-rata panjang tahun dalam Kalender Julian adalah 365,25 hari. 

Angka ini sedikit lebih panjang dari tahun surya yang sebenarnya (365,2422 hari). Selisih sekitar 11 menit per tahun ini mungkin terdengar sepele, tetapi seiring berjalannya waktu, selisih tersebut terakumulasi.

Baca Juga: Perbedaan Kalender Hijriah dan Komariah

Reformasi Menjadi Kalender Gregorian

Setelah berabad-abad digunakan, ketidakakuratan Kalender Julian menyebabkan pergeseran tanggal. Pada abad ke-16, titik balik musim semi (vernal equinox) yang menjadi patokan untuk menentukan tanggal Paskah, telah bergeser sekitar 10 hari dari tanggal seharusnya, yakni 21 Maret.

Menyadari masalah ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan sebuah reformasi kalender pada tahun 1582. Tujuan utama dari reformasi ini untuk mengembalikan tanggal vernal equinox ke 21 Maret dan memastikan kalender tetap sinkron dengan pergerakan matahari untuk jangka waktu lama. 

Kalender hasil reformasi inilah yang kita kenal sebagai Kalender Gregorian atau Kalender Masehi.

Nah, untuk memperbaiki akumulasi kesalahan, Paus Gregorius XIII memotong 10 hari dari kalender. Setelah hari Kamis, 4 Oktober 1582, hari berikutnya langsung menjadi Jumat, 15 Oktober 1582. Selain itu, aturan tahun kabisat juga disempurnakan agar sesuai.

Dasar Perhitungan Kalender Masehi

Dasar utama perhitungan Kalender Masehi adalah durasi tahun tropis, yaitu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik (sekitar 365,2422 hari). 

Demi mengakomodasi angka desimal ini, kalender standar ditetapkan memiliki 365 hari, sementara sisa fraksinya diakumulasikan dan dikompensasi melalui mekanisme tahun kabisat.

Sistem ini membagi satu tahun menjadi 12 bulan dengan jumlah hari yang bervariasi:

  • Januari: 31 hari
  • Februari: 28 hari (29 hari pada tahun kabisat)
  • Maret: 31 hari
  • April: 30 hari
  • Mei: 31 hari
  • Juni: 30 hari
  • Juli: 31 hari
  • Agustus: 31 hari
  • September: 30 hari
  • Oktober: 31 hari
  • November: 30 hari
  • Desember: 31 hari

Prinsip Tahun Kabisat dalam Kalender Masehi

Supaya kalender tetap selaras dengan matahari, Kalender Gregorian menyempurnakan aturan tahun kabisat dari Kalender Julian. 

Jika Kalender Julian hanya menambahkan satu hari setiap empat tahun, Kalender Gregorian menggunakan aturan cermat untuk mengurangi selisih yang masih ada.

Berikut prinsip penentuan tahun kabisat dalam Kalender Masehi:

  1. Aturan Dasar: Sebuah tahun adalah tahun kabisat jika angkanya habis dibagi empat. Contohnya, tahun 2020, 2024, dan 2028 adalah tahun kabisat.
  2. Aturan Pengecualian: Namun, tahun yang angkanya habis dibagi 100 (tahun abad) bukanlah tahun kabisat, kecuali jika tahun tersebut juga habis dibagi 400.

Mari kita lihat contohnya:

  • Tahun 1900 habis dibagi 4 dan juga habis dibagi 100. Namun, karena tidak habis dibagi 400, maka tahun 1900 bukanlah tahun kabisat.
  • Tahun 2000 habis dibagi 4, habis dibagi 100, dan juga habis dibagi 400. Oleh karena itu, tahun 2000 adalah tahun kabisat.
  • Tahun 2100 akan habis dibagi 4 dan 100, tetapi tidak habis dibagi 400, sehingga tahun 2100 tidak akan menjadi tahun kabisat.

Dengan aturan ini, rata-rata panjang tahun dalam Kalender Gregorian menjadi 365,2425 hari. Angka ini jauh lebih mendekati panjang tahun surya yang sebenarnya (365,2422 hari). Selisihnya sangat kecil, hanya sekitar 27 detik per tahun. 

Akumulasi selisih ini baru akan menyebabkan pergeseran satu hari penuh setelah lebih dari 3.000 tahun.

Baca Juga: Fakta Unik Tentang Kalender yang Belum Banyak Diketahui Orang

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

Artikel Lainnya

9 Fakta Unik Kalender yang Belum Banyak Diketahui Orang

Kalender membantu kita mengatur jadwal, menandai hari penting, dan memahami alur waktu. Namun, di balik deretan angka dan nama bulan yang kita kenal, tersimpan banyak sekali fakta unik dan cerita menarik

Arti Simbol di Kalender: Panduan Lengkap Memahami Tanda dan Warna

Kalender adalah alat penunjuk waktu yang kita gunakan setiap hari. Namun, kalender kerap dipenuhi dengan berbagai simbol, warna, dan tanda khusus.  Pernahkah Anda bertanya-tanya apa arti tanggal yang dilingkari, diberi warna

4 Perbedaan Mendasar Kalender China dan Masehi yang Perlu Anda Tahu

Saat kita berbicara tentang tanggal, mayoritas dunia mengacu pada Kalender Masehi. Namun, tahukah Anda bahwa ada sistem penanggalan lain yang telah digunakan selama ribuan tahun dan masih relevan hingga kini?  Itulah