Kamu sedang berencana membuat stempel untuk usahamu atau keperluan administrasi?
Bingung menentukan ukuran stempel yang pas agar semua informasi terlihat jelas dan desainnya proporsional?
Yuk, simak panduan lengkap ini agar kamu tidak salah pilih ukuran stempel!
Apa itu Stempel dan Fungsinya?
Stempel adalah alat yang memiliki permukaan berukir tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya, digunakan untuk meninggalkan bekas atau cap pada media lain, biasanya kertas.
Bekas yang ditinggalkan ini sering disebut juga dengan cap atau teraan.
Fungsi stempel sangat beragam dan penting, terutama dalam beberapa bidang berikut:
- Keperluan Bisnis: Dalam dunia usaha, stempel sering digunakan sebagai identitas perusahaan, seperti cap stempel pada nota, surat jalan, atau kontrak.
- Administrasi: Di kantor pemerintahan, sekolah, atau organisasi, stempel menjadi alat wajib untuk mengesahkan dokumen, seperti surat keputusan, ijazah, dan laporan resmi.
- Legalitas: Dalam beberapa kasus hukum, stempel menjadi bukti legalitas sebuah dokumen. Misalnya, stempel notaris pada akta atau stempel lunas pada bukti pembayaran.
Baca Juga: Kertas Kalkir: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menggunakannya
Macam-macam Bentuk dan Model Stempel
Ternyata, stempel tidak hanya punya satu bentuk saja, lho.
Ada beberapa bentuk umum yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan dan preferensi.
1. Stempel Bulat

Ini adalah salah satu bentuk stempel yang paling umum kamu temui.
Stempel bulat sering digunakan untuk keperluan instansi pemerintah, organisasi, atau perusahaan.
Desain melingkar memberikan kesan formal dan rapi.
2. Stempel Persegi/Kotak

Selain bulat, stempel berbentuk persegi panjang atau kotak juga populer.
Bentuk ini memberikan ruang yang cukup untuk mencantumkan nama, jabatan, atau alamat jelas.
Kamu sering melihatnya pada stempel nama dokter, stempel toko, atau stempel untuk keperluan administrasi internal.
3. Stempel Oval
Tidak sekaku kotak dan tidak seumum bulat, stempel oval bisa menjadi pilihan menarik untuk memberikan sentuhan berbeda pada cap perusahaan atau keperluan personal.
4. Stempel Custom (Desain Bebas)
Nah, kalau punya desain khusus yang tidak masuk dalam kategori bentuk standar di atas, kamu bisa memilih stempel custom.
Misalnya, bentuk logo perusahaanmu, atau bentuk lain sesuai kreativitasmu.
Selama desain tersebut bisa diaplikasikan pada media stempel, penyedia jasa pembuatan stempel bisa membuatkannya.
Ukuran Stempel yang Umum Digunakan
1. Ukuran Stempel Bulat
Stempel bulat biasanya diukur berdasarkan diameternya.
Beberapa ukuran diameter yang populer antara lain:
- Diameter 28 mm atau 30 mm: Sering untuk stempel yang tidak terlalu banyak teks, misalnya inisial atau logo kecil.
- Diameter 32 mm atau 35 mm: Ukuran standar untuk nama instansi atau perusahaan dan logo sederhana.
- Diameter 38 mm, 40 mm, atau 42 mm: Cocok untuk informasi lengkap, seperti nama instansi, alamat, dan logo yang lebih detail.
- Diameter 45 mm atau 50 mm: Biasanya untuk stempel dengan detail kompleks atau tulisan melingkar.
2. Ukuran Stempel Kotak/Persegi Panjang
Untuk stempel kotak atau persegi panjang, ukurannya ditentukan oleh panjang kali lebar.
Contohnya:
- 10 x 30 mm atau 13 x 40 mm: Sering untuk stempel nama dan jabatan, atau stempel tanggal.
- 17 x 50 mm atau 22 x 58 mm: Ukuran ini pas untuk stempel nama perusahaan beserta alamat singkat atau nomor telepon.
- 27 x 67 mm atau 30 x 60 mm: Bisa memuat informasi yang lebih banyak, seperti nama perusahaan, alamat lengkap, dan kontak.
3. Ukuran Stempel Oval
Stempel oval diukur dari sumbu panjang dan sumbu pendeknya. Beberapa ukuran yang sering ditemui misalnya:
- 30 x 45 mm
- 35 x 51 mm (sering disebut juga ukuran standar stempel oval)
- 38 x 58 mm atau 40 x 60 mm: Untuk desain oval yang membutuhkan ruang lebih lega.
Tabel Ringkas Ukuran Standar Stempel
Bentuk | Contoh Ukuran | Penggunaan Umum |
Bulat | Diameter 32 mm, 35 mm, 40 mm | Instansi, organisasi, perusahaan (logo & nama) |
Kotak | 13×40 mm, 17×50 mm, 22×58 mm | Nama & jabatan, alamat, stempel lunas |
Oval | 30×45 mm, 35×51 mm | Perusahaan, keperluan khusus dengan kesan elegan |
Baca Juga: Perbedaan Kertas Glossy dan Doff Yang Wajib Kamu Tahu
Cara Memilih Ukuran Stempel yang Tepat
Agar tidak salah pilih, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menentukan ukuran stempel:
1. Berdasarkan Jumlah Teks atau Logo
Semakin banyak teks atau semakin detail logo yang ingin dicantumkan, kamu membutuhkan ukuran stempel lebih besar.
Pastikan semua elemen desain, baik tulisan maupun gambar, bisa terbaca dengan jelas dan tidak terlihat terlalu sesak atau terlalu kosong.
Coba buat sketsa kasar desainmu untuk memperkirakan ruang yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan Fungsi Stempel
Kegunaan stempel juga sangat memengaruhi ukuran. Contohnya
- Untuk tanda tangan atau paraf: Stempel nama atau jabatan yang menyertai tanda tangan tidak perlu terlalu besar. Ukuran kotak kecil seperti 10×30 mm atau 13×40 mm sudah cukup.
- Cap toko atau usaha kecil: Stempel ini berisi nama toko, kontak, atau alamat singkat. Gunakan ukuran kotak sedang seperti 17×50 mm atau stempel bulat diameter 30-35 mm.
- Cap dokter atau profesional: Umumnya menggunakan stempel nama dan nomor izin praktik dengan ukuran ringkas agar mudah dibawa dan digunakan pada resep atau surat keterangan.
- Stempel instansi atau perusahaan: Karena memuat nama resmi, alamat, dan logo, ukurannya cenderung lebih besar. Misalnya, stempel bulat diameter 40 mm atau stempel kotak 30×60 mm.
3. Pertimbangan Estetika dan Keterbacaan
Selain fungsional, ukuran stempel juga harus enak dilihat.
Hindari ukuran yang terlalu besar untuk sedikit informasi, karena akan terlihat boros tempat.
Sebaliknya, jangan memaksakan banyak informasi pada stempel kecil karena akan sulit terbaca.
Carilah keseimbangan agar stempelmu terlihat proporsional, profesional, dan yang terpenting, semua informasinya jelas dan mudah dibaca oleh siapa saja.
Material dan Jenis Stempel yang Berpengaruh pada Ukuran
1. Stempel Kayu
Stempel ini tergolong tradisional karena menggunakan bantalan tinta terpisah.
Kelebihannya, stempel kayu cenderung lebih fleksibel untuk ukuran sangat besar atau bentuk custom.
Sebab, karet stempelnya bisa dipotong dan ditempel pada gagang kayu dengan ukuran yang disesuaikan.
Apabila kamu butuh stempel dengan dimensi besar, stempel kayu bisa jadi pilihan, ya.
2. Stempel Flash
Stempel flash tanpa bantalan tinta eksternal karena tintanya sudah ada di dalam karetnya.
Stempel ini populer karena praktis dan menghasilkan cap yang tajam.
Ukuran stempel flash umumnya mengikuti ukuran casing atau mesin flash yang tersedia di pasaran.
Walaupun ada banyak variasi ukuran, untuk ukuran yang sangat kecil atau sangat besar kemungkinan ada keterbatasan dibandingkan stempel kayu.
3. Stempel Self-Ink
Mirip dengan stempel flash, stempel self-ink juga memiliki bantalan tinta di dalam mekanismenya.
Stempel jenis ini juga sangat praktis. Ukurannya terikat pada model dan ukuran casing yang diproduksi oleh pabrikan.
Pilihan ukurannya cukup beragam, dari kecil untuk stempel nama hingga lebih besar untuk stempel perusahaan, tetapi tetap dalam batasan desain casing-nya.
4. Stempel Embos
Stempel embos berbeda karena tidak menggunakan tinta, melainkan memberikan efek timbul pada kertas.
Mekanisme penjepit pada stempel embos memiliki batasan area tertentu yang bisa dijangkau dan diberi tekanan.
Sebab itu, ukuran desain untuk stempel embos biasanya tidak sebesar stempel tinta.
Ukuran umumnya adalah untuk logo atau segel dengan diameter atau area terbatas agar efek timbulnya maksimal dan rapi.
Baca Juga: 1 Rim Berapa Lembar? Ini Penjelasan Lengkap dan Fungsinya dalam Dunia Percetakan
Kesimpulan
Memahami ukuran stempel sangat penting agar sesuai dengan kebutuhanmu, baik dari segi bentuk, jumlah informasi, maupun fungsinya.
Mulai dari stempel bulat, kotak, hingga oval, semuanya memiliki standar ukuran umum yang bisa kamu jadikan panduan.
Pertimbangkan juga material dan jenis stempel saat menentukan ukuran, ya.
Sekarang kamu lebih siap untuk memilih dan membuat stempel paling pas untuk segala keperluanmu!